Eksplorasi Aplikasi Spotify

Surya Ferary Nainggolan
5 min readJun 2, 2020

Jika sebelumnya kita sudah membahas ReverbNation, maka pada kesempatan kali ini, kita akan membahasan Spotify yang sempat kita singgung saat Membahas ReverbNation.

Apa itu Spotify?

Sama halnya dengan ReverbNation, Spotify adalah aplikasi untung streaming musik, lagu dan podcast. Didirikan pada tahun 2006 di bulan April oleh Daniel Ek bersama rekannya Martin Lorentzon. Spotify berkantor pusat di Stockholm, Swedia. Kini perusahaan ini adalah salah satu raksasa dalam bidangnya. Artis pada umumnya memasukkan karyanya ke platform spotify.

Hal ini jelas berbeda dengan ReverbNation yang diminati oleh musisi jalanan untuk megekspresikan diri. Logo mereka bebentuk seperti gelombang yang memancar. Berikut logo dari Spotify.

Logo Spotify

Spotify sendiri memberi layanan musik gratis dan premium. Dengan premium segalanya menjadi mudah di aplikasi mereka.

Mari kita bahas dari segi usabilit terlebih dahulu. Jika melihat kesuksesan dari spotify merajai aplikasi untuk streaming musik, maka kita kemungkinan besar sudah yakin dengan kemampuannya apalagi usability dari aplikasi ini. Namun kita akan membahasnya satu per satu. Ketiga aspek LES akan kita pakai untuk meninjaunya.

Usability

Dari segi Learnability aplikasi ini mudah dipahami. Mulai dari memutar musik dan sebagainya. Mari kita lihat contohnya.

Tampilan pemutar musik pada Spotify

Dari gambar di atas, user baru sekalipun pasti paham guna tombol play. Yang mungkin akan kurang dipahami oleh user saat pertama kali adalah tentang pengaturan tombol untuk mengganti lagu yang diikat oleh aturan premium agar bisa bebas.

Dari segi efficiency, maka aplikasi ini termasuk efisien untuk bagian seacrhing field. Karena saat ditekan, maka recently played song kita akan terpapar. Jika kita masukkan satu demi satu kareakter, maka aplikasi akan mencari dan terus mencari hasil yang related sekalipun tidak ditekan enter.

Jika dari segi safety, maka hal yang disoroti adalah tombol play next dan previousnya. Jika users tidak paham aturan mainnya, maka ia berpeluag menekan next sampai lewat batas. Dan terkadang malah tombol previous yang ditekan padahal status adalah akun gratis.

Tombol pada spotify bepeluang menyebabkan erorr

Spotify dengan memandang Heuristic Evaluation

Dari segi Heuristic Usability milik Jakob Nielsen, ada tiga hal yang menonjol, yaitu :

- Aestetic and Minimalist design

Desain Spotify termasuk sederhana. Hal ini bias dilihat dari halaman utama pemutar musiknya yang tidak banyak atribut di dalamnya.

Desain yan minimalist dan tidak terlalu banyak atribut

- Visibility of system status

Pada bagian iniadalah merupakan bagian penting pada spotify, mengapa? Karena spotify punya sistem akun free dan premium. Untuk visibility yang lain, spotify sudah cukup baik menampilkannya. Seperti saat play dan pause itu ter;ihat jelas perbedaannya.

- Consistency and Standards

Untuk spotify sendiri, konsistensi terlihat dari tempilan tiap halaan yang bertemakan gelap dan tidak ada yang tiba-tiba berwarna cerah.

Layout

Layout pada Spotify menggunakan Grouping. Penerapan pertama adalah Common Region. Common region diterapkan pada menu utama di halaman utama dan pada layar pemutaran lagu. Keempat menu itu berbeda namun memiliki ditempatkan pada kelompok yang sama.

Menu Utama pada Halaman Utama Spotify

Pengelompokan fitur yang berbeda juga dapat dilihat pada halaman di bawah ini. Fitur dengan fungsi yang berbeda namun memiliki keterkaitan disatukan dengan common region.

Pengelompokan Fitur pada Halaman Pemutaran Lagu

Meskipun tidak dijelaskan secara verbal bahwa pengguna Spotify Gratis tidak dapat menjalankan fitur previous song, Spotify memberikan isyarat visual pada kondisi itu dengan menunjukkan warna yang cenderung lebih keabu-abuan. Prinsip ini merupakan penerapan dari similarity.

Prinsip closure diterapkan pada menu utama library, fitur sharing lagu, dan fitur conncect to a device. Spotiy tidak menunjukkan bentuk asli namun merepresentasikan dengan gambar yang dapat dipahami.

Prinsip symmetry diterapkan pada hampir seluruh layout halaman. Selutuh layout ditata secara sederhana dan simetris sehingga mampu menyampaikan informasi dengan cepat dan efisien dalam mencari fokus utama pengguna.

Prinsip continuity ada pada menu utama premium. Untuk menyampaikan informasi mengenai perbedaan pengguna Spotify Premium dan Spotify Gratis, layout disusun dengan arah gerakan yang horizontal.

Konten Menu Utama Premium

Prinsip proximity juga digunakan pada saat memunculkan playlist yang terkait dan konten dari playlist tersebut. Berikut ini layout yang menerapkan prinsip proximity.

Halaman Menu Utama Search

Gambar di atas menunjukkan konten dari Search. Ada beberapa musik yang dipisahkan dengan genrenya dan beberapa dipisahkan dengan fitur pendukung-pendukung untuk lebih lagi mengeksplor musik.

Konten Genre Dance/Electronic

Gambar di atas menunjukkan pengelompokan playlist berdasarkan genre yang sama. Playlist yang ditampilkan menunjukan bahwa seluruh playlist memiliki keterkaitan satu sama lain.

Warna yang digunakan pada aplikasi ini adalah warna hijau dengan kode #1DB954, warna hitam dengan kode #191414, dan warna putih dengan kode #ffffff.

Kelebihan dan Kelemahan Spotify

Berikut ini kelebihan dari Spotify. Jika melakukan peninjauan usability dengan 3 dimensi yaitu learnability, konsistensi internal dan external yang digunakan oleh Spotify membantu pengguna dalam memahami cara penggunaan aplikasi. Spotify menerapkan dimensi efficiency dengan menggunakan history dan autocomplete pada fitur pencarian musiknya. Untuk mendukung dimensi safety, Spotify menerapkan error message ketika pengguna melakukan kesalahan meskipun tidak diterapkan kepada seluruh fitur.

Spotify juga menerapkan beberapa prinsip Gesalt, seperti common region, proximity, closure, symmetri, dan continuity yang mempermudah pengguna memfokuskan tugas yang akan dilakukannya.

Untuk kekurangan spotify sendiri adalah kembali kepada bagaimana user menikmati aplikasi ini. ada baiknya spotify menghadirkan tema cerap pada aplikasi mereka. Karena ada beberapa user yang lebih suka dengan sarna cerah daripada gelap. Dan ada hal yang mungkin menjengkelkan bagi user dengan status gratis. Hal terebut adalah iklan yang berlebih pada aplikasi ini. ada baiknya hal tersebut ditijau kembali agar user lebih nyaman.

--

--